Indonesia adalah negara agraris.
sudah sejak dulu bangsa kita terkenal dengan kekayaan dan kesuburan alamnya.
SDA yang melimpah dari ujung barat sampai ke ujung timur, di daratan bahkan di
lautan, menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terbesar dalam
komoditas pertanian dan perkebunan. sejatinya, keberlimpahan alam tersebut bisa
mensejahterakan rakyatnya. 260 juta jiwa penduduk Indonesia, 70-80% penduduknya
bermatapencaharian sebagai petani.
Sayangnya, kekayaan alam yang meruah
tersebut kurang mampu dimanfaatkan oleh para penghuni negeri ini. bukan karena
para petani kita kurang cakap secara tekhnis dalam mengelola dan memanfaatkan
SDA, melainkan kebijakan dan regulasi yang ada di negeri ini yang kurang
mengakomodir kepentingan para petani kita. Artinya, para penguasa dewasa ini
takluk oleh kepentingan asing yang sedikit banyak mengancam posisi dan
kedudukannya di negra ini. ironis memang, satu sisi SDA di Indonesia Tuhan
anugerahkan untuk mensejahterakan rakyat di negara ini. Namun, di sisi lain,
justeru peertanian yang menjadi lumbung hidup bagi bangsa INdonesia tidak
terkelola dan tidak termanfaatkan secara maksimal.
Tampaknya, reformasi agraria yang
selama ini digadang-gadangkan belum mampu mewujudkan negara Indonesia yang
ramah terhadap petani pribumi dan belum mampu memasarkan produk pertanian dalam
negeri di mancanegara. Padahal, sebagai negara yang berpenduduk terbesar
ke-empat, ditambah lagi sebagai negara agraris yang memiliki lahan SDA yang
melimpah ruas, seharusnyalah Bangsa Indonesia melalui para pengambil kebijakan
bisa membuktikan pada dunia bahwa petani di negeri ini sejahtera dan dapat
memakmurkan rakyat Indonesia suluruhnya.
Maka dari itu, dalam memperingati
Hari Tani 2012, yang jatuh pada tanggal 24 September 2012, PD HIMA PERSIS KOTA
BANDUNG menyuarakan kepada Bangsa Indonesia khususnya dan Dunia pada umunya
bahwa :
1. Segera lakukan reformasi agraria melalui regulasi dan kebijakan yang mendukung para petani di Indonesia.
2. Minimalisir investor asing yang mengruk dan mengkesploitasi kekayaan Alam tanah Indonesia dan terlebih mengambil lahan pertanian bagi bangsa Indonesia dasn menjadikannya sebagai lahan Industri.
3. Mengutuk para kepentingan asing yang mengalihfungsikan lahan pertanian dan menjadikannya sebagai lahan idnustri.
4. Sejahterakan para petani Indonesia dan cintai produk pertanian dalam negeri.
5. Mengutuk PBB dan lembaga pertanian Internasional yang bermain dan memeprmainkan para petani di dunia melalui berbagai kebijakan yang merugikan para petani.
Ridwan Rustandi
0 komentar:
Posting Komentar